February 9, 2024
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengumpulkan sejumlah aktivis 98 jelang debat capres-cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023).
Tema debat pilpres perdana yakni terkait hukum, hak asasi manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan dikumpulkannya aktivis 98 ini berkaitan dengan salah satu tema dari debat capres-cawapres yaitu hak asasi manusia (HAM).
“Pasti akan muncul pertanyaan karena setiap 5 tahun sekali. Setiap Pak Prabowo ikut pilpres dikaitkan dengan masa lalu Pak Prabowo. Hubungan masa lalu Pak Prabowo dengan Pak Budiman Sudjatmiko,” kata Nusron Wahid dalam jumpa pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023).
Salah satu aktivis 98 yang juga tergabung dalam TKN Prabowo-Gibran sebagai Anggota Dewan Pakar, Budiman Sudjatmiko, menyatakan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan isu-isu 25 tahun telah diselesaikan secara politik dan hukum.
Secara politik, Budiman menjelaskan Prabowo pernah menjadi cawapres Megawati pada pemilu 2009.
“Artinya, pihak-pihak yang sekarang ini menjadi kompetitor kita dalam demokrasi juga pernah melakukan rekognisi, pengakuan bahwa tidak ada masalah dengan Prabowo secara politik,” ujar Budiman di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru.
Selain itu, Budiman menambahkan, Prabowo pernah dua kali menjadi peserta pilpres. Artinya, Prabowo sudah disahkan secara undang-undang dan sistem kepemiluan.
“Pak Prabowo fit, tidak ada bukti secara hukum yang mengatakan beliau adalah kriminal. Dan secara politik, beliau sudah jadi bagian dari proses demokrasi sejak 25 tahun lalu hingga sekarang,” tegas Budiman.
Dalam kesempatan itu, Budiman juga membeberkan alasan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Dia merasa bahwa pasangan Prabowo-Gibran adalah representasi keberlanjutan maupun penyempurnaan dari yang sudah dibangun selama 25 tahun terakhir ini.
“Hari ini kami bersama Pak Prabowo setelah 25 tahun, kami ingin tugas negara dan tugas sejarah tidak berhadapan, kami bersatu. Karenanya, ada ancaman-ancaman, ada situasi-situasi yang mengharuskan kami bersatu. Kami merasa tantangan kami menjadi semakin berat, dan butuh banyak persatuan,” ujar Budiman.
Posted in Kriminal
Brand smartphone asal Tiongkok Infinix mendapatkan penghargaan sebagai brand smartphone paling inovatif di Consumer Electronics Show alias CES…
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengaku menikmati terjun ke dunia politik, terutama terjun langsung…
Aksi unjuk rasa kembali berlangsung di Jakarta Pusat, tepatnya di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat,…
Seorang warga mencoba membentangkan spanduk bertuliskan Jokowi saat rombongan kepresidenan melintas di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Itulah top…